Liputan6.com, Pekanbaru: Aparat kepolisian ikut diturunkan dan mengawal di setiap ruangan pelaksanaan Ujian Nasional tingkat sekolah menengah atas di Pekanbaru. Pengawalan polisi dilakukan karena ditiadakannya Tim Pemantau Indipenden (TPI) pada UN 2011. "Pada saat pelaksanaan UN nanti akan diawasi satu aparat kepolisian dan dua pengawas silang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Riau HM Wardan di Pekanbaru, Ahad (17/4).
Disebutkannya, pengawas silang adalah tim pengawas yang terdiri dari guru sekolah mata pelajaran yang tidak diujiankan di UN ini. Pada UN 2011, pihak kepolisian dilibatkan dalam pelaksanaan UN. Mulai dari distribusi hingga pengembalian soal saat usai ujian. Namun sebelumnya polisi sudah disumpah. "Aparat kepolisan yang ditempatkan merupakan personel polres setempat," katanya.
Ia mengatakan semua ini dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan. Dalam hal ini pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang berlaku curang. "Pelaksanaan UN tahun ini lebih ditekankan pada pendidikan karakter," tukas dia. Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana tidak ada UN ulangan. Sedangkan persentase penilaian UN mendapatkan porsi 60 persen dan penilaian sekolah 40 persen.
Disebutkannya, pengawas silang adalah tim pengawas yang terdiri dari guru sekolah mata pelajaran yang tidak diujiankan di UN ini. Pada UN 2011, pihak kepolisian dilibatkan dalam pelaksanaan UN. Mulai dari distribusi hingga pengembalian soal saat usai ujian. Namun sebelumnya polisi sudah disumpah. "Aparat kepolisan yang ditempatkan merupakan personel polres setempat," katanya.
Ia mengatakan semua ini dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan. Dalam hal ini pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang berlaku curang. "Pelaksanaan UN tahun ini lebih ditekankan pada pendidikan karakter," tukas dia. Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana tidak ada UN ulangan. Sedangkan persentase penilaian UN mendapatkan porsi 60 persen dan penilaian sekolah 40 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar