Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah Malaysia memprotes keras penangkapan dua kapal ikan Malaysia yang dilakukan petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, beberapa waktu lalu. Konsulat Jenderal Diraja Malaysia untuk Indonesia di Medan menyatakan, kapal nelayan dan helikopternya masih berada di wilayah Malaysia ketika itu.
"Helikopter Malaysia tidak mengarahkan moncong senjatanya ke petugas dari Indonesia. Saat itu, mereka pun masih berada di perairan Malaysia," kata perwakilan Konjen Malaysia Noorlin Othman di Medan, Selasa (12/3)
Protes pemerintah Malaysia itudibenarkan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. "Malaysia melayangkan protes keras kepada Indonesia. Mereka beranggapan bahwa kapal mereka masih berada di perairan Malaysia. Oleh karena itu saya minta petugas terkait mengecek ulang. Ternyata setelah dicek, tidak ada yang salah," katanya.
Penangkapan dua kapal nelayan Malaysia yang memasuki perairan laut Indonesia dilakukan oleh tim gabungan yang menggelar Operasi Gurita. Ketegangan sempat terjadi ketika heli Agensi Penguat Kuasaan Maritim Malaysia (APMM) dan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) mencoba meminta petugas DKP melepas nelayan mereka.
Dalam sebuah rekaman amatir terlihat, tiga helikopter Malaysia pun mencoba menghadang kapal Hiu 001 milik DKP Belawan dengan mengarahkan moncong senjata helikopternya. Tetapi provokasi itu tidak dihiraukan dan kedua kapal nelayan itu digiring menuju Pelabuhan Belawan. Saat ini petugas masih memeriksa awak dua kapal nelayan Malaysia itu.
Kasus sengketa wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia memang kerap terjadi. Beberapa waktu lalu, kapal Malaysia juga sempat menangkap nelayan dan awak kapal patroli Indonesia. Kasus ini sempat menimbulkan ketegangan antara dua negara serumpun itu.
"Helikopter Malaysia tidak mengarahkan moncong senjatanya ke petugas dari Indonesia. Saat itu, mereka pun masih berada di perairan Malaysia," kata perwakilan Konjen Malaysia Noorlin Othman di Medan, Selasa (12/3)
Protes pemerintah Malaysia itudibenarkan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. "Malaysia melayangkan protes keras kepada Indonesia. Mereka beranggapan bahwa kapal mereka masih berada di perairan Malaysia. Oleh karena itu saya minta petugas terkait mengecek ulang. Ternyata setelah dicek, tidak ada yang salah," katanya.
Penangkapan dua kapal nelayan Malaysia yang memasuki perairan laut Indonesia dilakukan oleh tim gabungan yang menggelar Operasi Gurita. Ketegangan sempat terjadi ketika heli Agensi Penguat Kuasaan Maritim Malaysia (APMM) dan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) mencoba meminta petugas DKP melepas nelayan mereka.
Dalam sebuah rekaman amatir terlihat, tiga helikopter Malaysia pun mencoba menghadang kapal Hiu 001 milik DKP Belawan dengan mengarahkan moncong senjata helikopternya. Tetapi provokasi itu tidak dihiraukan dan kedua kapal nelayan itu digiring menuju Pelabuhan Belawan. Saat ini petugas masih memeriksa awak dua kapal nelayan Malaysia itu.
Kasus sengketa wilayah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia memang kerap terjadi. Beberapa waktu lalu, kapal Malaysia juga sempat menangkap nelayan dan awak kapal patroli Indonesia. Kasus ini sempat menimbulkan ketegangan antara dua negara serumpun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar