" Welcome to my Blogger...^.^ "

Minggu, 06 Mei 2012

Sebuah Impian


Mencoba mencari arti hidup ini..
Dengan senyuman tuk menggapai sebuah impian...
Dan ku kan raih tuk dapatkan sebuah cita.
      Yang ingin aku dapatkan dan ku rasakan...
      Di setiap langkahku, terukir semua mimpiku..
      Yang ingin aku dapatkan dan ku rasakan..

 Meski kadang badai menerjang semua langkahku..
Tapi takan pernah kubiarkan karna ku inginkan mimpi itu..
Ingin ku dapatkan sebuah mimpi..
Walau ku harus arumi ini..
Dengan mudah,tapi tak menghentikan langkah ku tuk menggapai mimpiku itu...

Kamis, 03 Mei 2012

Milikmu Selamanya


Saat ku tatap indah wajahmu.. ku peluk tubuhmu...
Ku berbaharap  kau akan selalu berada disisiku...
Dan ku miliki untuk selamanya...

Selalu buatku nyaman  karna kau slalu ada di sini untukku...
  menemani hati ku jika kurabun dan terjatuh...

Apapun yang terjadi nanti aku kan selalu di sini untukmu..
Walau mentari takan lagi meyapa hari...

Kan ku jaga hatiku untukmu...
Kan ku simpan cinta ku untukmu..
Karena ku milikmu selamanya..
         
Kan ku jaga hatiku untukmu..
Dan ku simpan cintaku untukmu selalu...
Karena ku milikmu selamanya.
Tegak Berdiri....
Berjalan melangkah melewati hari-hari yang ku lewati..
Walau semua terasa kan terasa sepi..
Ingin ku rasa nya melewati semua ini..
Dengan penuh senyuman tuk hilangkan rasa benciku kepadamu..
  
 Takan pernah terulang semua kenangan dengannya..
Yang pernah ku rasakan hidup berdua dengannya..
 Dan takan ku ingat saat kita bersama
 Lewati hari-hari dengan penuh canda tawa

Bantu aku lupakan semua ini..
Lupakannya semua kenangan di hati..
Hingga nanti kudapat tegak berdiri..
dan takan pernah terulang kembali..

Selasa, 01 Mei 2012

Kebudayaan sebagai warisan yang melihat Diri dari setiap Manusia Indonesia


Kebudayaan Manado

Teluk Manado
Kota Manado diperkirakan telah didiami sejak abad ke-16. Menurut sejarah, pada abad itu jugalah Kota Manado telah dikenal dan didatangi oleh orang-orang dari luar negeri. Nama “Manado” mulai digunakan pada tahun 1623 menggantikan nama “Pogidon” atau “Wenang”. Kata Manado sendiri berasal dari bahasa daerah Minahasa yaitu Mana rou atau Mana dou yang dalam bahasa Indonesia berarti “di jauh”. Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan populer di antara orang-orang Eropa dengan hasil buminya. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah.
Tahun 1658, VOC membuat sebuah benteng di Manado. Sejarah juga mencatat bahwa salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Pangeran Diponegoro pernah diasingkan ke Manado oleh pemerintah Belanda pada tahun 1830. Biologiwan Inggris Alfred Wallace juga pernah berkunjung ke Manado pada 1859 dan memuji keindahan kota ini.
Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919. Dengan besluit itu, Gewest Manado ditetapkan sebagai Staatsgemeente yang kemudian dilengkapi dengan alat-alatnya antara lain Dewan gemeente atau Gemeente Raad yang dikepalai oleh seorang Walikota (Burgemeester). Pada tahun 1951, Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3 Mei 1951 Nomor 223. Tanggal 17 April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun 1959, Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965, Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado, yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, dimana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan, dan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun dimana Kota

Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367. Dan sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado sebagai hari jadi Kota Manado.

Kota ini juga pernah mengalami kerusakan berat karena peperangan yaitu ketika pada masa Perang Dunia II, dan ketika dibom kembali oleh TNI Angkatan Udara pada 1958 dalam upaya mengalahkan Permesta, sebuah gerakan pemberontakan yang menghendaki pemisahan dari Republik Indonesia.
Kebudayaan Lama Dan Asli Masyarakat Kota Manado
Kebudayaan lama dan asli yang dibanggakan oleh masyarakat Kota Manado, yaitu :
Mapalus
Mapalus adalah bentuk gotong royong tradisional warisan nenek moyang orang Minahasa di Kota Manado yang merupakan suatu sistem prosedur, metode atau tehnik kerja sama untuk kepentingan bersama oleh masing-masing anggota secara bergiliran. Mapalus muncul atas dasar kesadaran akan adanya kebersamaan, keterbatasan akan kemampuannya baik cara berpikir, berkarya, dan lain sebagainya.
Rumah Panggung
Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga orang Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat melakukan berbagai aktivitas. Rumah panggung jaman dahulu dimaksudkan untuk menghindari serangan musuh secara mendadak atau serangan binatang buas. Sekalipun keadaan sekarang tidak sama lagi dengan keadaan dahulu, tapi masih banyak penduduk yang membangun rumah panggung berdasarkan konstruksi rumah modern.

Pengucapan Syukur
Pada masa lalu pengucapan syukur diadakan untuk menyampaikan doa atau mantra yang memuji kebesaran dan kekuasaan para dewa atas berkat yang diberikan sambil menari dan menyanyikan lagu pujian dengan syair yang mengagungkan. Saat ini pengucapan syukur di Kota Manado dilaksanakan dalam bentuk ibadah di gereja. Pada hari H tersebut setiap rumah tangga menyiapkan makanan dan kue untuk dimakan oleh anggota rumah tangga, juga dipersiapkan bagi para tamu yang datang berkunjung.

Tari Kabasaran
Tari kabasaran sering juga disebut tari cakalele, adalah salah satu seni tari tradisional orang Minahasa yang banyak dimainkan oleh masyarakat Kota Manado, yang biasanya ditampilkan pada acara-acara tertentu seperti menyambut tamu dan pagelaran seni budaya. Tari ini
menirukan perilaku dari para leluhur dan merupakan seni tari perang melawan musuh.

Tari Maengket
Tari maengket adalah salah satu seni tarian rakyat orang Minahasa di Kota Manado yang merupakan tari tontonan rakyat. Tarian ini disertai dengan nyanyian dan diiringi gendang atau tambur yang biasanya dilakukan sesudah panen padi sebagai ucapan syukur kepada Sang Pencipta. Saat ini tari maengkat telah berkembang dalam masyarakat membentuk tumpukan-tumpukan dengan kreasi baru.


Musik Kolintang
Musik kolintang pada awalnya dibuat dari bahan yang disebut wunut dari jenis kayu yang disebut belar. Pada perkembangan selanjutnya, kolintang mulai menggunakan bahan kayu telor dan cempaka. Orkes kolintang sebagai produk seni musik tradisional bukan saja sebagai sarana hiburan, akan tetapi juga sebagai media penerapan pendidikan musik yang dimulai dari anak-anak sekolah di Kota Manado.


Musik Tiup Bambu
Musik tradisional ini berasal dari kepulauan Sangihe Talaud yang diciptakan oleh seorang petani pada tahun 1700. Pada awalnya musik bambu hanya merupakan alat penghibur bagi masyarakat petani setelah seharian melakukan aktivitas sebagai petani yang biasanya dibunyikan setelah selesai makan malam. Dewasa ini di Kota Manado, musik bambu telah menjadi salah satu jenis musik yang sering digunakan pada acara-acara tertentu agar menjadi lebih semarak dan bergengsi.


Musik Bia
Bia adalah sejenis kerang atau keong yang hidup dilaut. Sekitar tahun 1941 seorang penduduk Desa Batu Minahasa Utara menjadikan kerang/keong sebagai satu tumpukan musik. Musik bia akhirnya telah menjadi salah satu seni musik tradisional yang turut memberikan nilai tambah bagi masyarakat Kota Manado. Dengan hadirnya musik ini pada pagelaran kesenian dan acara tertentu, telah menimbulkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik mancanegara maupun nusantara.

dikenal lama dan populer diantara orang – orang Eropa dengan hasil buminya dan keindahan alam, Kata Manado berasal dari bahasa daerah Minahasa yaitu Mana rou atau Mana dou yang dalam bahasa Indonesia berarti “di jauh”. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah Tahun 1658.Kota Manado adalah Ibukota dari Sulawesi Utara, kadang orang seringkali menyebut Manado sebagai Menado, Motto Sulawesi Utara adalah Si Tou Timou Tumou Tou, sebuah filsafat hidup masyarakat Minahasa. yang berarti: "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain" atau "Orang hidup untuk menghidupkan orang lain". Oleh karena itu Manado dikenal sebagai salah satu tempat Pariwisata terbaik di Indonesia, karena memiliki alam yang indah dan budaya yang cukup kental. Kota Manado dikelilingi oleh wilayah pegunungan dan oleh karena itu terkenal dengan udaranya yang sejuk. Manado juga berada di tepi pantai Laut Sulawesi persisnya di Teluk Manado. Pulau Bunaken terletak tidak jauh dari pantai Kota Manado. Penduduknya dikenal ramah dan terbuka. 
Manado yang secara geografis berada di tepi pantai, menguntungkan bagi kita wisatawan yang sedang berlibur ke Manado. Menikmati matahari terbenam sambil menikmati makanan merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Hampir semua mall dan tempat hiburan di Kota Manado viewnya menghadap ke Laut Celebes. Memang wisata laut sangat dominan dimanado ini, selain itu manado mempunyai banyak tempat wisata lainnya. Diantaranya


Taman Laut Bunaken

Bunaken adalah sebuah pulau di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, Pulau Bunaken dapat di tempuh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit dari pelabuhan kota Manado. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken. Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Ada lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage. lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu.
Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 30 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selamdi antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.


Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken.


Pulau Manado Tua

Pulau Manado Tua berada dalam batasan teluk Manado di Kecamatan Bunaken sekitar 10 mil dari pusat kota yang dapat ditmpuh selama 60 menit dengan menggunakan kapal motor. Terdapat taman laut yang cukup indah karena terdiri dari terumbukarang, ikan hias, ikan konsumi, dan biota laut lainnya. Merupakan tempat wisata air, wisata bahari, wisata alam, dan wisata agro dengan objek kunjungan wisata, yaitu air/laut dan pantai, pemandangan dan panorama alam, serta perkenunan rakyat.

Pulau Siladen

Pulau Siladen terletak di sebelah timur laut pulau Bunaken dan dapat ditempuh selama 45 menit dari Pelabuhan Manado dengan menggunakan transportasi laut. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan ditempat ini antara lain menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), photography underwater (foto bawah laut), sunbathing (mandi matahari), dan tamasya pantai. Fasilitas yang tersedia ditempat ini, yaitu perahu berkaca (katamaran), diving center, cottage (penginapan), dan cafe.

Selain banyaknya tempat wisata di Manado anda bisa menikmati Wisata Kuliner di Manado, karena daerah ini dikelilingi laut anda bisa menikmati Ikan Bakar, Cumi Bakar, kepiting, udang dan berbagai macam masakan Seafood lainnya. Untuk rumah makan seafood ini anda bisa menjumpai disepanjang jalan Pineleng – Tomohon.

Pasar Tomohon Manado

Pasar ini sangat unik dan anda Jangan terkejut bila berkunjung ke pasar ini, karena dipasar ini anda akan menemukan dan melihat sesuatu yang anda belum lihat di pasar-pasar lainnya. Di pasar lainnya biasa anda menemui pedagang-pedagang seperti pedagang daging sapi,dan ayam. Namun di pasar Tomohon, anda akan banyak menemui pedagang-pedagang lain seperti pedagang daging tikus,daging ular, anjing, babi, sampai kelelawar. Sungguh sebuah hal yang unik untuk di kunjungi,

Cungkup berpahat atau berukir binatang menandakan mayat yang dikubur di dalam waruga itu semasa hidupnya adalah seorang pemburu. Cungkup bermotif perempuan yang sedang melahirkan menandakan mayat yang dikubur di dalam waruga tersebut semasa hidupnya adalah seorang dukun beranak. Sementara, cungkup yang bermotif beberapa orang sekaligus menandakan yang dikubur di dalam waruga itu adalah satu keluarga utuh, yang meninggal dan dikubur satu persatu.

Di dalam setiap waruga, si jenazah dikubur dalam posisi jongkok di atas benda-benda bekal kuburan, yang dapat berupa parang, gelang, manik-manik, piring, padi, uang benggol, mangkuk, sendok, kolintang, dan beberapa benda lain. Namun, kini tidak ada lagi benda-benda bekal kuburan yang dapat dijumpai di dalam waruga, karena benda-benda itu sudah diamankan di museum.


Tarsius di Cagar Alam Tangkoko

Primata (jenis monyet) terkecil di dunia ini namannya Tarsius. Tarsius Spectrum ini, hanya ada di wilayah Sulawesi, antara lain di Selatan maupun utara. Di Sulut, Tarsius ini ada di Bitung, yaitu di Cagar Alam Tangkoko.
Primata terkecil di Dunia terdapat di Indonesia, primata tersebut adalahTarsius primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Meskipun grup ini dahulu kala memiliki penyebaran yang luas, semua spesies yang hidup sekarang ditemukan di pulau-pulau di Asia Tenggara khususnya Sulawesi Manado.

Semua jenis tarsius bersifat nokturnal, namun seperti organisme nokturnal lain beberapa individu mungkin lebih banyak atau sedikit beraktivitas selama siang hari. Tidak seperti kebanyakan binatang nokturnal lain, tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya (tapetum lucidum) di matanya. Mereka juga memiliki fovea, suatu hal yang tidak biasa pada binatang nokturnal.
Tarsius merupakan satwa insektivora, dan menangkap serangga dengan melompat pada serangga itu. Mereka juga diketahui memangsa vertebrata kecil seperti burung, ular, kadal dan kelelawar.[6] Saat melompat dari satu pohon ke pohon lain, tarsius bahkan dapat menangkap burung yang sedang bergerak.

Pagoda Tower Manado

Kuil ini sangat unik karena banyaknya patung – patung yang terdapat disini, ada berbagai macam patung biksu, patung naga berukuran besar dan patung kura kura raksasa. Yang paling menarik disini adalah Pagoda Tower yang berukuran besar. Anda bisa berfoto dengan leluasa dan jangan sampai melewati tempat wisata ini.

Aneke kerajinan ini selain untuk kebutuhan masyarakat Sulawesi Utara juga menarik wisatawan. Flora salah-satu pemilik kios berujar, kerajinan tangan ini dibuat oleh warga Desa Kinilow dan sekitarnya dan tujuan pemasaran diutamakan untuk warga Minahasa dan daerah lain di Sulut, karena kebanyakan yang diproduksi adalah alat-alat kebutuhan rumah-tangga.