" Welcome to my Blogger...^.^ "

Minggu, 13 November 2011

SDLC ( Systems Development Life Cycle )

PENGERTIAN SDLC
         Systems Development Life Cycle, atau SDLC (Daur hidup pengembangan sistem) adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk menggembangkan sistem informasi, mulai dari Perencanaan, penentuan kebutuhan, perancangan, validasi, sampai pelatihan dan penyerahan kepada konsumen.
         SDLC merupakan alur kerja baku yang biasa dipakai oleh perusahaan-perusahaan vendor software dalam mengembangkan software aplikasi produksinya.
         SDLC ini tidak hanya penting untuk proses produksi software saja, namun terlebih juga sangat penting untuk proses maintenance software itu sendiri,
         Tanpa pengarsipan data-data development suatu software, maka akan sangat menyulitkan perusahaan dalam maintenance software tersebut dikemudian hari.

PLANNING
Tahap Perencanaan
         Permasalahan
         Definisi masalah
         Menentukan Tujuan
         Mengidentifikasi kendala sistem
         Studi Kelayakan
         Usulan penelitian sistem
         Menetapkan mekanisme
Selama Fase Perencanaan (planning phase), beberapa hal yang sangat penting di dalam-nya adalah sebagai berikut:
·         Mendefinisikan System yang Akan dikembangkan. Aktifitas disini, dimulai dengan mendifinisikan atau menentukan sistem apa yang dibutuhkan untuk mendukung strategi perusahaan.
Kembali pada kasus Perpustakaan yang lalu, pada aktifitas ini, pencetus ide (secara umum adalah manajer) harus mempunyai alasan mengapa sistem ini harus dibuat. Apa saja permasalahan yang terjadi selama ini, sehingga perlunya sistem yang lebih baik. Manajer harus menjelaskan/sosialisasi/koordinasi dengan para staff-nya tentang hal ini. Dengan penjelasan yang sempurna, maka seluruh staff akan terlibat dalam proses pengembangan dan itu merupakan faktor terpenting suksesnya sebuah pengembanga sistem.
·         Menentukan Batasan Proyek (set the project scope). Untuk menjamin fokus pekerjaan, disini kita harus menentukan batasan perkerjaan atau pengembangan. Pernah punya pengalaman membangun rumah? saya punya banyak cerita pengalaman dari teman-teman, bahwa membangun rumah sangat memerlukan batasan proyek. Kebanyakan dari mereka, pengembangan akhirnya merembet pada hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya.
Sebagai contoh, rencana merenovasi atap agar tidak bocor, eh..tanggung-tanggung, akhirnya menjadikan rumah lantai dua. Pada kasus pengembangan sistem informasi perpustakaan, untuk proyek pertama, pengembangan fokus pada pelayanan peminjaman/pengembalian buku untuk para anggotannya. Jika ditengah perjalanan pengembangan ada permintaan sistem untuk mengelola pembayaran gaji dan cuti para karyawannya, jelas ini diluar batasan proyek.
·         Membuat Perencanaan Proyek (develop the project plan). Salah satu produk hasil dari fase perencanaan adalah Daftar Aktifitas yang akan dilakukan, sampai proyek pengembangan ini selesai. Daftar aktifitas ini biasa disebut dengan project plan, dan ini menjelaskan juga tentang what-when-who pada detail aktifitas tersebut.
Project Planner
Sangat disarankan, bahwa sudah banyak aplikasi yang sangat mendukung dalam pembuatan perencanaan proyek. Saya masih sering menemukan, kebanyakan dari mereka menggunakan aplikasi yang tidak semestinya untuk membuat perencanaan proyek ini. Misalnya saja, penggunaan spreadsheet atau bahkan word-processor. Karena tidak menggunakan aplikasi khusus, akhirnya pengelolaan jalannya proyek menjadi tidak optimal.
Beberapa aplikasi tersedia baik komersial dan bahkan opensource. Untuk opensource, beberapa yang populer adalah: planner (live.gnome.org/Planner), dotProject, eGroupWare, openProj. Pada dasarnya, aplikasi tersebut adalah sama, bisa mendefinisikan sumberdaya, merekam aktifitas, kapan aktifitas harus mulai dan selesai, siapa yang mengerjakan/bertanggung jawab, dan informasi progress pada setiap aktifitas.

ANALYSIS
Tahap Analisis
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
         Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah Tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
         Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya. 
         Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
         Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Ada 3 jenis analisis :
(1) Organizational Analysis, (2) Analysis of the Present System, dan (3) Functional Requirements Analysis –(Sumber: O’Brien, Management Information Systems).

Organizational Analysis, adalah langkah awal yang paling penting dalam systems analysis. Sekarang, bagaimana kita bisa meningkatkan sistem informasi di sebuah area jika kita hanya tahu sedikit tentang lingkungan organisasi pada area itu. Kita hanya tahu sedikit tentang gaya mereka bekerja, bentuk kantor, budaya, kondisi dan sebagainya. Nah, para tim pengembang harus tahu tentang stuktur manajemen, orang-orangnya, aktifitas bisnisnya, sistem informasi yang sudah ada, dan lingkungan seperti apa yang cocok bagi mereka nantinya.

Analysis of the Present System, Sebelum kita mendisain sistem baru, adalah sangat penting untuk diketahui: apakah sistem yang baru hanya sekedar memperbaiki sistem yang lama atau sistem baru akan mengganti total sistem yang telah ada. Kita harus menganalisa bagaimana sistem sekarang dan yang akan datang pada penggunaan hardware, software, network dan database. Mungkin saja, seluruh hardware yang ada sudah tidak bisa digunakan pada sistem yang baru. Tim pengembang mengumpulkan informasi ini dari seluruh user yang terlibat.

Functional Requirements Analysis, ini adalah langkah yang paling sulit pada fase Analysis. Pada fase ini, kebutuhan pengetahuan tentang sistem informasi dan aplikasi bagi tim pengembang harus cukup. Pengalaman yang cukup dalam penggunaan sistem informasi lain juga sangat dibutuhkan, sehingga bisa menjadi rujukan pengalaman ketika melakukan analysis.

Sebagai output di fase ini, tim pengembang dalam hasil analysisnya menentukan bagaimana sistem yang baru nanti bekerja. Misalnya saja, untuk input data hanya bisa dilakukan di komputer tertentu dengan aplikasi berbasis desktop. Sedangkan untuk melihat hasil (reporting), dapat dilakukan oleh seluruh komputer, dan bahkan lewat Internet. Aplikasi reporting ini menggunakan aplikasi berbasis web. Untuk beberapa reporting hanya bisa diupdate 1 minggu sekali, karena ada batch-proses yang harus dilakukan setiap akhir minggu.
SDLC - Analysis
Dalam Functional Requirements Analysis, ada 4 output yang harus dihasilkan yaitu:

User Interface Requirements. Kebutuhan atas bentuk bagaimana para pengguna dapat melakukan input dan menghasilkan output. Termasuk: format, konten, frekuensi setiap input dan output.
Processing Requirements. Kebutuhan ini termasuk bagaimana data yang diinput diproses (bisa realtime atau batch), kalkulasi dan  aturan-aturannya.
Storage Requirements. Kebutuhan dalam penyimpanan data, termasuk lokasi, lama penyimpanan, backup, prosedur penyimpanan dan sebagainya.
Control Requirements. Kebutuhan ini berkaitan dengan kemanan dan pengendalian sistem, termasuk didalamnya: Akurasi, validitas, safety, security.
Sistem analisis sangat penting dalam rangka untuk mengidentifikasi kebutuhan, merencanakan, membangun dan menerapkan sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Ini sebenarnya sebuah proses yang terdiri dari banyak kegiatan, yang bertujuan untuk mendekati cetak biru dimana tim pengembang dapat mengidentifikasi dan menangani semua aspek penting dari sistem.

DESIGN
         Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
         Output design
   a. Tujuan    :  Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
   b. Hasil     :  Bentuk dari dokumentasi keluaran (output).
         Input design
   a. Tujuan    :  Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.
   b. Hasil     :  Bentuk dari dokumentasi masukan (input).
         File design
            a Tujuan    :  Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam
                   sistem informasi.
            b Hasil     :  Bentuk dari dokumentasi file.
Berikut adalah aktifitas utama pada design :

Men-desain arsitektur teknis: arsitektur teknis, dalam hal ini termasuk mendefinisikan hardware, software, dan peralatan telekomunikasi yang digunakan untuk menjalankan sistem. Sistem informasi manajemen didisain pada jaringan komputer dimana setiap karyawan memiliki workstation dan software aplikasi yang berjalan untuk mengakses server database. Telekomunikasi untuk mengkoneksikan peralatan komputer bisa saja mencakup akses ke intranet, ekstranet atau Internet.
Disain Arsitektur -- DIA software
Gambar ini merupakan contoh hasil disain arsitektur teknis. Orang-orang IT yang terlibat akan menggambarkannya dengan jelas.

Men-disain sistem model: Hal lain yang juga pekerjaan besar adalah pemodelan. Pemodelan disini adalah kegiatan menggambar untuk merepresentasikan desain lebih ditail secara grafis. Kegiatan ini memodelkan segala sesuatu yang dibutuhkan termasuk aplikasi, form, laporan, dan database.

Disain Form Aplikasi

Banyak software yang telah mendukung dalam aktifitas ini, seperti: DIA , KiVio (opensource) dan Visio (komersial).

Tahap desain adalah merencanakan solusi masalah ditentukan oleh dokumen persyaratan. Fase ini berisi faktor-faktor yang sangat penting yang nantinya mempengaruhi kualitas perangkat lunak, dan memiliki dampak yang besar pada tahap selanjutnya, khususnya pengujian dan pemeliharaan. Output dari fase ini adalah dokumen desain. Dokumen ini mirip dengan cetak biru atau rencana untuk solusi, dan digunakan kemudian selama implementasi, pengujian dan pemeliharaan.

IMPLEMENTASI
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
         Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
         Mengimplementasikan sistem yang baru.
         Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
implementasi sistem yang merupakan tahap akhir dalam siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). Hal-hal pokok yang harus disediakan sebelum implementasi adalah:

A. Persiapan Tempat
1. Perencanaan Fisik:
Tata letak (layout) yang disediakan adalah jarak antar komputer yang tidak terlalu dekat disertai kursi sehingga peserta dan pembicara nyaman, jam yang berada dibelakang peserta sehingga tidak mengganggu pikiran peserta serta pintu masuk yang berada dibelakang dan infocus yang berada disebelah pembicara dan papan tulis yang berada di samping belakang pembicara untuk memudahkan pengajaran.

2. Fasilitas:
Fasilitas yang perlu disediakan adalah komputer, meja, kursi, jam, listrik, AC, ventilasi yang cukup, penerangan yang cukup, infocus, rak penyimpanan tas serta sepatu, papan tulis serta perlengkapan furnitur lainnya.

B. Pelatihan Personel
Dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan personel serta memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru.
        
Kelompok-kelompok yang diberikan pelatihan antara lain:
1. Personel Teknis
Merupakan orang-orang yang nantinya akan mengoperasikan serta memelihara sistem, sehingga tidak perlu memanggil orang khusus apabila terjadi kerusakan yang bisa di tangani dalam segi perangkat lunak.

2. Pegawai
Merupakan orang yang nantinya berinteraksi langsung dengan penggunaan perangkat lunak.

3. Manager Umum
Tentunya manager yang membutuhkan data barang yang dikirim.

4. Orang Luar Perusahaan
Merupakan orang-orang yang nantinya akan menanamkan investasi pada perusahaan ini, sehingga mereka tahu bagaimana kemajuan perusahaan yang mereka tanam sahamnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar